Murottal Muzammil Hasballah Offline

I caratteristici ceppi murottal melodiosi di Muzammil Hasballah, Insya Allah, facilitano la memorizzazione del Corano

Menjadi salah satu trendsetter tentunya menyenangkan bagi banyak orang, apalagi kalau bisa menjadi trendsetter dalam perkara kebaikan. Tentunya akan lebih baik lagi, karena orang yang memberi contoh kebaikan akan mendapat pahala seperti orang yang mengikuti kebaikan yang dipopulerkannya tersebut. Adalah Muzammil Hasballah, salah seorang pemuda yang menjadi trendsetter di dalam masalah kebaikan tepatnya kebaikan dalam hafalan dan keahlian membaca al-Quran. Suaranya yang indah dan merdu serta kemampuannya membaca Quran dengan fasih membuat dirinya menjadi idola banyak orang. Banyak pemuda yang menjadi mendapatkan inspirasi agar bisa membaca Quran sebaik dirinya.

Pemuda ini menjadi inspirasi setelah rekaman tilawahnya yang merdu mampu membius ribuan telinga para pendengarnya. Sehingga akhirnya dirinya dikukuhkan menjadi salah satu imam tetap di Masjid al-Latif kota Bandung, dan juga di Masjid Salman ITB di kota Bandung. Kami sendiri mengakui bahwa memang kualitas bacaannya dan nadanya cukup baik, sehingga wajar jika banyak orang yang tertarik untuk mencari rekaman MP3 murottal beliau.

Anda pun Insya Allah bisa menjadi seperti dirinya, insyaaAllah. Syaratnya adalah dengan bersungguh-sungguh belajar bagaimana cara menghafal dan membaca Qur’an sesuai ilmu tajwid yang benar dan lurus. Dengan demikian nanti Anda bisa menjadi pelopor dan contoh kebaikan bagi orang lain, minimal untuk diri Anda dan keluarga Anda sendiri.

Muzammil Hasballah dilahirkan di Sigli pada 21 September 1993 di Desa Paya Tijue, Kemukiman Gampong Lhang, Kecamatan Pidie. Muzammil merupakan bungsu dari tiga bersaudara dari pasangan Drs H Hasballah Usman dan Dra Hj Hasnidar Sulaiman. Ayahnya terakhir kali menjabat sebagai Kepala sekolah di SMA di Pidie. Sedangkan ibundanya adalah seorang pensiunan guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN).

Ibunda Muzammil (Hj Hasnidar Sulaiman) menerangkan bahawa Muzammil sangat disiplin dengan waktu. "Muzammil sangat pengertian dan disiplin dalam menjaga waktu. Apalagi hari mengajinya" tutur ibundanya. Pada usia 4 tahun Muzammil sudah belajar mengaji. Saat masih TK (Taman Kanak-kanak) dia sudah tamat/selesai membaca iqra. Sehingga saat masuk MIN Tijue, Muzammil sudah dapat membaca Alquran.

Berkat kedisiplinan dan kerja keras itulah, Muzammil tidak hanya berhasil meraih sarjana arsitektur dari kampus terkemuka di Tanah Air, melainkan juga berhasil memikat banyak pihak yang telah mendengarkan suara emas nya saat membaca ayat suci Alquran

Muzammil memiliki dua saudara. Paling tua adalah kakak perempuannya yang bernama Anna Sofya kemudian disusul kakak laki-laki nya yang bernama Muhammad Hanif. Sejak kecil Muzammil Hasballah tampil apa adanya. Seperti anak lain pada umumnya, dia juga senang bermain di sawah seperti mencari capung di sawah yang kemudian dibawanya pulang.

Setelah tamat MIN, Muzammil meneruskan pendidikan ke SMPS Unggul YPPU SIGLI dan kemudian masuk SMA 10 Fajar Harapan di Banda Aceh. “Sejak MIN, SMP, dan SMA Muzammil Hasballah selalu menjadi juara satu dan mendapat juara umum,” tutur ibu Hj Hasnidar.

Bahkan pernah suatu ketika saat Muzammil masih di MIN, seorang ustaz memberitahukan kepada ibunya bahwa Muzammil sangat pintar mengaji dan suaranya merdu. Sehingga Muzammil kemudian belajar mengaji di Madrasah Ulumul Quran (MUQ) di Tijue. Siang harinya Muzammil baru bersekolah di SMP YPPU Sigli, sedangkan malamnya Muzammil mengaji di MUQ. Begitu terus menerus hingga pada akhirnya dia tidak pernah lepas dari kegiatan menghafal Alquran.

Awalnya prestasi Muzammil didapat sejak ia duduk di kelas 5 MIN, saat itu ia mengikuti MTQ dan berhasil meraih juara harapan. Kemudian ia beberapa kali ikut lomba tahfiz dan Ada di antaranya juara II tahfiz 10 juz pada tahun 2008.

Kemudian saat Muzammil Hasballah melanjutkan kuliahnya di Teknik Arsitektur Institut Teknologi Bandung ia mendapat kepercayaan untuk menjadi imam di Masjid Salman, Kompleks Institut Teknologi Bandung (ITB).