Filsafat Wayang Kulit


skydah etc
1.0

App fidata

A proposito di Filsafat Wayang Kulit

Filosofia Wayang Kulit: il significato profondo e la comprensione dietro il Wayang Kulit giavanese

Buku Filsafat Wayang Kulit adalah merupakan terjemahan bebas dari Pengantar Serat Bagawat Gita yang termuat dalam Buku Serat Bagawat Gita yang ditulis oleh Drs. Ir. R.M.S. Suryo Hudoyo, yang diterbitkan oleh Penerbit Yayasan Djojo Bojo – Surabaya, cetakan ke dua Tahun 1990. yang ditulis dalam bahasa jawa.

Buku ini juga saya anggap sebagai pengantar sekelumit dari Filsafat Wayang dan ditulis dalam rangka menyongsong kebangkitan Ilmu Jawa dan juga dalam rangka menyongsong Kebangkitan Islam yang akan diawali dari Tanah Jawa dan juga dalam rangka menyongsong kambalinya Dahnyang Pulau Jawa yang telah lama oncat dari Tanah Jawa semenjak dari runtuhnya Kerajaan Majapahit yang tidak lain adalah Kyai Semar Bodronoyo yang sekarang sedang membangun Istananya, posisi tepatnya di pusat semburan lumpur panas porong yang nantinya tempat tersebut sebagai pusat pertemuan para Sesepuh, Pinisepuh.

Para Filosof dan para ahli ilmu pada era baru di atas era computer, karena lumpur panas porong adalah sebagai bukti dari kesalahan analisa computer, yang mengakibatkan kebingungan para ahli dalam menghadapi lumpur porong dimana ilmunya tiada berguna dalam menghadapi kejadian tersebut, dikarenakan para ahli tidak mengetahui dan memahami mengapa hal itu terjadi.

Dasar Pengalaman ketika para ahli berusaha menutup semburan Lumpur porong baik dengan cara tekhnologi ataupun supranatural maka akan semakin parah dan tidak bakalan berhasil. Hal ini telah saya ingatkan dengan tulisan Hubungan Lumpur panas Porong dengan sastra jawa pada tahun 2006, termuat di Tabloid Posmo edisi 390.

(Tingkatan era yaitu 1. Era Agrikultur – Petani 2. Era Industri – Pekerja pabrik 3. Era Informasi dengan adanya Komputer – Pekerja Ilmu 4. Era Konseptual atau Era Penciptaan atau Era Pesimpati yang saya sebut juga sebagai era filsafat Iluminasi).

Rupanya, dari ketiga era yang pada puncaknya pada pekerja Ilmu telah sampai pada titik jenuh dimana dari hasil ilmu semua cara dan materi telah tercukupi, maka akan tumbuh cara berfikir baru. Cara berfikir yang lama baru sampai pada separo dari kemampuan otak manusia yang digunakan. Hamka mengatakan bahwa Ilmu berkembang sebatas pengalaman, filsafat berkembang sebatas pemikiran dan Agama berkembang sebatas keyakinan.

Semakin tinggi cara yang digunakan, semakin tinggi dari masing-masing tingkatan, baik ilmu, filsafat ataupun Agama yang selalu tumbuh berkembang menyesuaikan dari cara berfikir manusia yang selalu berkembang dari jaman ke jaman.

Ini adalah sifat dasar dari kekekalan dunia, yaitu perubahan itu sendiri yang semakin lama semakin sempurna dalam cara berfikir manusia untuk menuju kepada yang Maha Sempurna yaitu yang mencipta manusia yang barang kali bisa disebut sebagai manunggaling Kawula Gusti. Yang jelas menurut pendapat penulis untuk menuju era baru seperti tersebut di atas, perlulah berkaca pada cara berfikir lama, seperti yang akan kami sampaikan pada Bab. II.

Novità nell'ultima versione 1.0

Last updated on Jan 14, 2021
1.0

Filsafat Wayang Kulit

Makna dan Pengertian dibalik Wayang Kulit Jawa

Informazioni APP aggiuntive

Ultima versione

1.0

Caricata da

علي احمد الساير ساير

È necessario Android

Android 2.3.2+

Available on

Mostra Altro

Use APKPure App

Get Filsafat Wayang Kulit old version APK for Android

Scarica

Use APKPure App

Get Filsafat Wayang Kulit old version APK for Android

Scarica

Filsafat Wayang Kulit Alternativa

Trova altro da skydah etc

Scoprire

Rapporto di sicurezza

Filsafat Wayang Kulit

1.0

Il rapporto di sicurezza sarà disponibile a breve. Nel frattempo, si prega di notare che questa app ha superato i controlli di sicurezza iniziali di APKPure.

SHA256:

189f49890ff30a8fb1035a51641ae28681115fcf6e2ac5257180c0c911d292d0

SHA1:

70d1b24d2f5f4cae8aaed40aa47a60af2fd39712